Selasa, 29 Mei 2012

ANTARA PRESTASI DAN PRESTISE


ANTARA PRESTASI DAN PRESTISE


            Seorang teman dengan serta merta menampik dirinya dikategorikan memiliki prestasi yang bagus. Dengan sedikit galau dan suara yang ngadat ia berkomentar : “Saya termasuk orang yang memandang berprestasi itu tidak perlu, lakukan saja tugas yang kita emban sebaik-baiknya. Kalau seseorang berbuat dengan mentargetkan suatu prestasi maka ia akan mandheg/berhenti pada prestasi yang ditargetkan. Selain itu, kata orang prestasi dapat meningkatkan motivasi, padahal itu khan hanya motivasi semu, bahkan itu dapat menjadi bumerang pada diri”.
            Lain lagi seorang rekan yang bergelar aktivis dengan segudang prestasi yang membumbungkan dirinya  hingga ia menduduki tahta prestise yang diidamkan banyak orang; ketika ditanya opininya tentang prestasi dan prestise yang keduanya telah merangkul dirinya, sambil sedikit nyengir diikuti tarikan nafas halus , ia bergumam, “Prestasi itu tidak dapat ditentukan dengan prestise, dan itu banyak dibuktikan oleh orang-orang yang berprestasi. Tetapi tidak dipungkiri kadang-kadang prestise dapat mendorong seseorang untuk berprestasi”. Selanjutnya ditambahkan ,“Tapi untuk tatanan Indonesia sekarang ini prestise sangat menentukan prestasi” komentarnya yang menunjukkan eksistensinya sebagai aktivis yang kritis.
            Prolog di atas mengantar alur pemahaman untuk mengetahui dan memahami